Rabu, 09 Oktober 2013
Selasa, 08 Oktober 2013
Macam-Macam Jurnal dalam Akuntansi
Dalam perusahaan kita perlu mencatat setiap transaksi transaksi yang
berhubungan dengan keuangan. Akuntansi keuangan mencatatnya dalam sebuah
jurnal agar setiap pengeluran tercatat secara rapi.
Macam-macam jurnal
1. Jurnal umum
Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi dalam perusahaan secara terperinci
2. Jurnal khusus
Jurnal khusus adalah
jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi khusus dalam
perusahaan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian.
Jurnal khusus terdiri dari :
a. Jurnal Penjualan ( Sales Journal)
Jurnal Penjualan adalah jurnal yang digunakan apabila kita melakukan penjualan barang secara kredit kepada Customer
b. Jurnal Pembelian ( purchases Journal)
Jurnal Pembelian adalah jurnal yang digunakan apabila kita melakukan pembelian barang secara kredit kepada supplier.
c. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)
Jurnal Pengeluaran kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap pengeluaran kas dalam suatu perusahaan
d. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
Jurnal Penerimaan kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap penerimaan kas dalam suatu perusahaan
e. Jurnal Umum (Memorial Journal)
Memorial Journal adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi diluar empat jurnal diatas.
f. Jurnal Pembalik ( Reversing Entries)
Jurnal
balik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai kebalikan
dari sebagian jurnal penyesuaian pada akhir periode sebelumnya. Jurnal
ini bersifat opsional namun jika dilakukan memberikan manfaat. Tidak
semua ayat jurnal penyesuaian dilakukan reversing entries. Jurnal
penyesuian yang dibalik adalah:
1. Hutang biaya
2. Piutang Pendapatan
3. Pendapatan Diterima Dimuka jika digunakan pendekatan pendapatan
4. Biaya Dibayar Dimuka jika digunakan pendekatan beban (biaya)
Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini disajikan ikhtisarnya saja sebagai berikut:
No.
|
Jenis AJP
|
Ayat Jurnal Penyesuaian
|
Jurnal Balik
| ||||
1.
|
Hutang Biaya
|
Biaya Gaji
Hutang Gaji
|
100
|
100
|
Hutang Gaji
Biaya Gaji
|
100
|
100
|
2.
|
Piutang Bunga
|
Piutang Bunga
Pendapatan Bunga
|
150
|
150
|
Pendapatan Bunga
Piutang Bunga
|
150
|
150
|
3.
|
Pendapatan Diterima Dimuka
|
Pendapatan Tiket
Pendapatan Tiket DD
|
200
|
200
|
Pendapatan Tiket DD
Pendapatan Tiket
|
200
|
200
|
4.
|
Biaya Dibayar Dimuka
|
Sewa Dibayar Dimuka
Beban Sewa
|
900
|
900
|
Beban Sewa
Sewa Dibayar Dimuka
|
900
|
900
|
g. Jurnal Penutup (Closing Entries)
Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup rekening-rekening nominal/sementara.
Akibat penutupan ini maka rekening–rekening ini pada awal periode akuntansi saldonya nol.
Terdapat 4 (empat) jurnal penutup yang harus dibuat yaitu:
1. Menutup rekening Pendapatan
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
Pendapatan
Ikhtisar Rugi/Laba
|
xxx
|
xxx
|
1. Menutup rekening Beban
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
Ikhtisar Rugi/Laba
Beban
|
xxx
|
xxx
|
1. Menutup rekening Ikhtisar Rugi/Laba
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
Ikhtisar Rugi/Laba
Modal
|
xxx
|
xxx
|
1. Menutup rekening Prive
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
Modal
Prive
|
xxx
|
xxx
|
C. CONTOH
Berikut adalah data laporan Rugi laba suatu perusahaan:
Pendapatan…………………………………………………….
Beban telepon……………………………………………
Beban asuransi……………………………………………
Beban depresiasi……………………………………………
Beban gaji..……………………………………………………
|
Rp. 12.900.000,-
Rp. 1.000.000,-
Rp. 250.000,-
Rp. 9.000.000,-
Rp. 2.000.000,-
|
Jurnal penutup yang harus dibuat pada akhir periode akuntansi adalah sebagai berikut:
JURNAL PENUTUP
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
Menutup Pendapatan:
Pendapatan
Ikhtisar Rugi/Laba
|
12.900.000
|
12.900.000
|
Menutup Beban:
Ikhtisar Rugi/Laba
Beban telepon
Beban asuransi
Beban depresiasi
Beban gaji
|
12.250.000
|
1.000.000
250.000
9.000.000
2.000.000
|
Menutup Ikhtisar Rugi/Laba:
Ikhtisar Rugi/Laba
Modal
|
650.000
|
650.000
|
Contoh dan Pengertian Laporan Neraca
Neraca ( balance sheet) adalah
laporan yang menunjukkan posisi antara kekayaan ( asset) dan kewajiban(
liability) pada suatu saat. Laporan neraca lazimnya di buat dalam bentuk format
T ( T form). Disebut dengan format bentuk T , Karena memang menggunakan garis
yang mirip dengan bentuk huruf T . dalam format bentuk T tersebut posisi asset
atau kekayaan di tempatkan pada bagian kiri dan liability atau kewajiban di
tempatkan pada bagian kanan . namun ada pula yang menggunakan bentuk vertical,
dimana posisi kekayaan di tempatkan pada bagian atas sedangkan posisi kekayaan
ditempatkan pada bagian bawah. Secara skematis laporan neraca dengan format
bentuk T, di ilustrasikan seperti gambar berikut ini,
Kekayaan
|
Kewajiban
+Equity
|
Aset
lancar
|
Kewajiban
lancar
|
Aset
tetap
|
Kewajiban
jangka panjang
|
Aset
lainya
|
Equity
|
Total
aset
|
Total
kewajiban dan Equity
|
Guna memperjelas penggunaan format tersebut
diatas, berikut diberikan contoh laporan neraca CV.Citra Indah Furniture,
sebuah usaha rumahan yang bergerak dibidang olahan kayu / furniture , membuat
dan atau memperbaiki perabot rumah
tangga seperti meja dan kursi tamu, meja dan kursi makan, tempat tidur , lemari
dan peralatan yang terbuat dari kayu lainnya. Usaha olahan kayu ini dijalankan
oleh suami istri, yang mempunyai dua orang anak. Sang suamimasih merangkap
sebagai pegawai negeri sipil Sang suamimasih merangkap sebagai pegawai negeri
sipil di tingkat kecamatan. Perusahaan beroperasi di sebuah rumah yang terletak
di Desa Kasawen, Kabupatn Purworejo. Laporan neraca dibuat untuk periode 1
januari sampai dengan 31 desember 2007. Angka yang digunakan bukan angka yang
sebenarnya, tetapi angka imajiner. Berikut laporan neraca dimaksud yang dibuat
dalam bentuk vertical sesuai gambar berikut,
NERACA
CV.
CITRA INDAH FURNITURE
Untuk
transaksi yang berakhir pada 31 Desember 2008
(Dalam
Rp.000,-)
AKTIVA
|
|||||
|
|
2005
|
|
2007
|
|
Aktiva
lancar
|
|
|
|
|
|
Kas/bank
|
|
78.000
|
|
88.000
|
|
Piutang
usaha
|
|
141.000
|
|
156.000
|
|
Persediaan
|
|
254.000
|
|
422.800
|
|
Aktiva
lainya
|
|
27.000
|
|
27.600
|
|
Total
aktiva lancar
|
|
600.000
|
|
694.400
|
|
Aktiva
tetap
|
|
|
|
|
|
Tanah
|
|
140.000
|
|
140.000
|
|
Bangunan
& instalasi
|
1.518.000
|
|
1.678.000
|
|
|
Akumulasi
penyusutan
|
(710.000)
|
|
(766.400)
|
|
|
Nilai
bersih bang&inst
|
|
808.000
|
|
909.600
|
|
Total
aktiva tetap
|
|
958.000
|
|
1.049.600
|
|
Patent
|
|
60.000
|
|
110.000
|
|
Total
aktiva
|
|
1.608.000
|
|
1.854.000
|
|
|
|
|
|
|
|
PASIVA
|
|||||
Pasiva
lancar
|
|
|
|
|
|
Hutang
Usaha
|
|
121.620
|
|
152.220
|
|
Hutang
pajak pendapatan
|
|
24.000
|
|
34.780
|
|
Hutang
pada karyawan
|
|
6.800
|
|
7.800
|
|
Hutang
bunga pinjaman
|
|
4.000
|
|
5.000
|
|
Total
hutang jangka pendek
|
|
156.420
|
|
199.800
|
|
Pinjaman
jangka panjang
|
|
292.000
|
|
400.000
|
|
Total
kewajiban
|
|
448.420
|
|
599.800
|
|
Saham
biasa
|
|
600.000
|
|
600.000
|
|
Laba
ditahan
|
|
459.580
|
|
654.200
|
|
Total
Equity pemegang saham
|
|
1.159.580
|
|
1.254.200
|
|
Total
KEWAJIBAN DAN EQUITY
|
|
1.604.000
|
|
1.854.000
|
|
Catatan
:
a. Tidak
ada perbedaan arti antara terminology kekayaan, aktiva, assest. Demikian juga
dengan teminology,kewajiban, pasiva dan liability.
b. Hanya
perlu diperhatikan pasangan-pasangan masing-masing, yakni, aktiva-pasiva atau
kekayaan-kewajiban atau assets-liability.
Laporan neraca diatas dibuat dalam
bentuk horizontal, akan tetapi dapat juga dibuat dalam bentuk T. Bentuk mana
yang dibuat sangat tergantung dengan kebiasaan masing-masing perusahaan dan
tidak ada perbedaan antara keduannya. Apabila diperhatikan, baik pada sisi
aktiva maupun pada posisi pasiva, semakin keatas sifatnya semakin mudah liquid
atau cair. Sebaga contoh pada sisi aktiva, pos neraca yang ditempatkan paling
atas adalah kas atau bank, kemudian pos neraca pituang usaha, menyusul
persediaan. Sedangkan pada sisi pasiva, pos neraca usaha ditempatkan pada
posisi paling atas, kemudian menyusul hutang pajak, menyusul hutang pada
karyawan. Tujuan penempatan ini adalah agar pelaku usaha dan atau para
pengambil keputusan dan pihak lainnya, dapat melakukan analisa bahwa kewajiban
lancar dipersandingkan dengan kekayaan lancar.
Langganan:
Postingan (Atom)